latest Post

Daftar game yang akan membuatmu bernostalgia

Daftar game yang akan membuatmu bernostalgia

Street Fighter 2

Street Fighter 2 | Screenshot
Tanpa kehadiran Street Fighter 2 mungkin genre game fighting tidak akan sebesar seperti yang kamu lihat sekarang ini. Sebagai game arcade yang begitu populer di masanya, Street Fighter 2 bisa dibilang merupakan pelopor yang menginspirasi kelahiran bermacam judul game tarung modern, di mana para pemain disuguhi variasi karakter petarung, kedalaman taktik bermain, dan bonus stage yang menantang.
Iterasi kedua dari Street Fighter ini sukses mengorbitkan sosok Ryu yang begitu populer berkat ciri khas kostum karate putih (dan pengikat kepala) yang ia kenakan. Tak sedikit pula teman sepermainan saya yang meniru penampilan Ryu dengan mengikatkan kain putih di kepala dan bergaya seolah-olah melepaskan jurus Hadoken dari tangan mereka.
Dikarenakan saat itu persebaran internet dan media informasi game belum sebanyak seperti sekarang, akhirnya banyak anak muda yang salah kaprah menyebut serangan Hadoken milik Ryu dengan nama hambuget (atau abuget). Ironisnya nama itu justru berkembang luas hingga akhirnya menginspirasi nama media komunitas game paling “radikal” di Indonesia bernama Abuget.

Final Fight

Final Fight | Screenshot
Guy, Cody, dan Haggar, tiga nama jagoan ini pastinya familier di telingamu jika pernah bermain game scrolling beat-’em up berjudul Final Fight. Game buatan Capcom ini awalnya dikerjakan sebagai sekuel Street Fighter sebelum akhirnya dirombak menjadi kandidat game action yang berhasil menyingkirkan Double Dragon dari persaingan arcade.
Kesuksesan Final Fight sendiri tak lepas dari inovasi permainan beat-’em up yang belum pernah ditemukan di game sejenis pada masanya. Beberapa inovasi seperti serangan spesial yang akan mengurangi sedikit porsi nyawamu, power-up senjata , dan health item merupakan sekian inovasi penting yang menjadikan game ini begitu menarik dibandingkan Double Dragon.
Saya sendiri masih ingat saat jagoan saya mengembalikan nyawanya yang hilang dengan mengonsumsi sepotong ayam goreng yang terjatuh dari keranjang sampah. Seandainya metode ini dipraktikkan di dunia nyata, jelas yang terjadi malah justru kebalikannya. Jangan ditiru kawan.

Cadillacs and Dinosaurs

Caddilac and Dinosaurs | Screenshot
Selain dikenal lewat  Street Fighter 2, Capcom dulunya juga dikenal getol merilis berbagai judul game action scrolling beat-’em up seperti Captain Commando, Alien vs. Predator, Dungeons & Dragons: Shadow over Mystara, dan banyak lagi lainnya. Namun dari sekian judul game telah saya sebutkan tadi, tidak ada yang bisa mengalahkan keunikan tema Cadillacs and Dinosaurs.
Game action yang diadaptasikan dari sebuah komik berjudul serupa ini memiliki keunikan dari segi inovasi gameplay yang begitu berbeda, mulai dari implementasi kendaraan roda empat dalam sebuah level (ya kamu bisa menyetir mobil di game ini), keberadaan senjata api seperti senapan uzi, shotgun, bazoka, dan lain-lain, serta dukungan multiplayer hingga tiga orang pemain dalam satu layar.
Selain beberapa kelebihan tadi, keberadaan dinosaurus dalam game ini juga menjadi salah satu keunikan tersendiri yang membuat Cadillacs and Dinosaurs begitu spesial di mata para pemainnya. Tak sekadar jadi hiasan sebuah level, keberadaan makhluk prasejarah ini juga menjadi “jebakan” ampuh untuk melukai siapa pun yang berani menganggu mereka, termasuk para pemain.

Mortal Kombat

Mortal Kombat | Screenshot
Tahun 1992 menandai kemunculan salah satu serial game fighting paling kontroversial yang pernah ada dalam sejarah industri video game yaitu Mortal Kombat. Saya masih ingat bagaimana dulu game ini langsung mencuri perhatian saya berkat adegan fatality yang brutal serta karakter Raiden yang dulu dengan polosnya saya sebut sebagai pak tani.
Di masa kejayaan Mortal Kombat dulu, menyaksikan sebuah adegan fatality adalah sebuah penampilan spesial yang begitu istimewa di setiap pertarungan. Bahkan saking karena istimewanya, dulu saya bahkan sengaja kalah secara suka rela demi melihat serangan fatalityyang dilakukan musuh.
Hal tadi cukup konyol bila dilakukan di era internet seperti sekarang ini, karena berbekal situs YouTube saja, kini kita sudah bisa melihat seluruh serangan fatality karakter mulai dariMortal Kombat pertama hingga yang paling baru.

The King of Fighters 

King of Fighters | Screenshot
Jika sudah membicarakan platform arcade, saya pikir tidaklah lengkap rasanya jika kita belum menyertakan game buatan SNK seperti The Art of Fighting, Fatal Fury, Savage Reign, dan Samurai Shodown. Beberapa di antara sekian game tadi bisa dibilang merupakan ujung tombak SNK untuk menggeser popularitas Street Fighter 2 yang dulu begitu mengharumkan nama Capcom. Dan untuk daftar terbaik ini saya pikir The King of Fightersmerupakan wakil yang paling tepat untuk mewakili deretan game fighting SNK yang jumlahnya tidak sedikit
Keberadaan karakter petarung yang jumlahnya sangat banyak merupakan salah satu nilai lebih yang membuat serial The King of Fighters begitu digandrungi banyak orang di zamannya. Selain itu, SNK juga menerapkan sistem tag team yang membuat pertarungan The King of Fighters begitu berbeda dibandingkan game sejenisnya.
Lewat kedalaman strategi yang ditawarkan fitur ini, para pemain tidak bisa dengan mudahnya mengandalkan satu karakter saja untuk mendominasi pertarungan. Karena begitu karaktermu mati, kamu akan menggunakan karakter cadangan berikutnya untuk mengalahkan lawan. Hal ini memberikan motivasi lebih bagi pemain untuk bereksplorasi menggunakan karakter lainnya dan menciptakan kombinasi tim paling unik supaya bisa terus menang dan berjaya hingga akhir permainan.

Warriors of Fate

Samkok Arcade | Screenshot
Saya tak memungkiri jika Dynasty Warriors bukanlah game pertama saya yang mengusung cerita perang tiga kerajaan Cina atau biasa kita kenal dengan judul Romance of Three of Kingdoms. Capcom lah yang mengajarkan saya lewat game action beat-’em up mereka yang berjudul Warriors of Fate alias Samkok Arcade.
Sama halnya seperti Final Fight (dan juga Cadillacs and Dinosaurs), game ini mengajakmu untuk bertarung habis-habisan menghadapi pasukan kerajaan Wei yang jahat. Sebagai Zhang Fei, Guan Yu, Zhao Yun, Huang Zhong, dan Wei Yan, kamu akan bertarung melewati level demi level yang semakin sulit sambil mengendarai kavaleri kuda untuk menginjak siapa saja yang berani menghalangimu.
Mungkin saja game ini adalah embrio dari permainan beat-em’up ala Dynasty Warriors yang telah menghasilkan banyak sekali sekuel dan spin-off dengan gameplay serupa.

Rampage: World Tour

Rampage World Tour | Screenshot
Game “Godzilla“, begitulah julukan yang saya berikan kepada game ini ketika pertama kali menjumpai Rampage: World Tour di tahun 1997 silam. Julukan yang saya berikan tadi tidaklah sepenuhnya salah memang, karena di sini tujuanmu adalah menghancurkan seluruh isi kota bak monster kaiju seperti King-Kong, Godzilla, dan lainnya.
Rampage sendiri merupakan sebuah game action yang unik karena tidak ada game lain yang hingga saat ini mengikuti formula permainan yang sama (War of the Monster tidak dihitung kawan, karena itu game yang berbeda). Dengan pilihan tiga karakter seperti George, Ralph, dan Lizzie yang menjadi ciri khas serial game ini, Rampage kemudian berkembang menjadi serial game klasik yang dimeriahkan berbagai jenis monster baru, plus mini gameaneh lewat iterasi ketiganya, Rampage Through Time.

About Unknown

Unknown
Recommended Posts × +

0 comments:

Post a Comment